Senin, 15 Juli 2013

Macam-Macam Simpul Dan Kegunaannya

Macam-macam Simpul Anyaman dan Ikatan 1. Simpul Pangkal Gunanya: untuk mengikat tali pada kayu atau tiang atau untuk memulai suatu ikatan. Caranya: Belitkanlah tali itu seperti gambar. Belitkanlah ujung “a” pada tiang, sedangkan “a” sementara itu dipegang oleh jari tangan untuk memudahkan masuknya “a” 2. Simpul Mati Gunanya: Untuk menyambung dua (2) buah tali yang sama besar dan tidak licin (kering) Caranya: Perhatikan baik-baik kedua ujung tali “a” dan “b”. Ingat: apabila letak tali salah, maka simpul tersebut mudah lepas karena tekanannya kurang kuat.
3. Simpul Hidup Gunanya:
4. Simpul Tiang a. Tiang Tunggal Gunanya: Untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat maih dapat bergerak leluasa. Caranya: Buatlah sebuah sosok pada tali, masukkanlah ujung “a” ke dalam sosok itu, belitkanlah “a” kepada “A” dan masukkanlah ke dalam sosok itu menurut panah. b. Tiang Berganda Gunanya: Untuk mengangkat orang dari bawah ke atas atau sebaliknya Caranya: Seperti membuat simpul tiang, hanya “a” dimasukkan dua kali ke dalam sosok
5. Simpul Anyam a. Anyam Tunggal Gunanya: Untuk menyambung dua (2) buah tali yang tidak sama besar dalam keadaan kering (tidak licin) Caranya: Buatlah sosok pada ujung tali masukkanlah tali yang lebih kecil ke dalam sosok tersebut belitkanlah tali yang kecil itu kepada sosok tersebut dan sisipkanlah ke bawah badan tali itu sendiri, tariklah tali kecil itu. b. Anyam Ganda Gunanya: Untuk menyambung dua tali yang tidak sama besar dalam keadaan basah (licin) Caranya: Caranya menyambung sama dengan simpul anyam tunggal, tetapi belitannya dilakukan dua kali 6. Simpul Kembar a. Kembar Tunggal Gunanya: Untuk menyambung dua (2) buah tali yang sama besar dalam keadaan basah (licin) Caranya: Pada ujung tiap tali buatlah simpul biasa, kemudian tariklah “A dan B” sehingga simpul itu lekat melekat b. Kembar Ganda Gunanya: Gunanya simpul ini sama dengan simpul kembar unggal, hanya simpul ini lebih kuat dari pada simpul kembar tunggal Caranya: Untuk membuat simpul ini caranya sama dengan simpul kembar tunggal, hanya belitannya dilakukan dua kali 7. Simpul Erat Gunanya: Untuk memendekkan tali tanpa memotongnya Caranya: Belitkanlah “b” kepada “A” dan “a” kepada “B” dan lihat hasilnya pada gambar di samping. 8. Simpul Tambat Gunanya: Untuk menambatkan tali pada sesuatu benda dengan erat, tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Caranya: Gambar 1 jelas, gambar 2 ujung “b” belitkan beberapa kali kepada badan tali itu kemudian tarik “a” dan tekanlah simpulnya. Ikat tambat ini juga dapat digunakan untuk menyeret balok atau juga untuk memulai suatu ikatan. 9. Simpul Penarik Gunanya: Untuk menarik suatu benda yang cukup besar. Caranya: “A” masukkan ke dalam lubang menurut panah, sehingga terjadi seperti yang nampak pada gambar 2.
10. Simpu Kursi atau Erat Berganda Gunanya: Untuk menolong atau mengangkat orang atau benda dari bawah ke atas atau sebaliknya. Caranya: Dua sosok, Tarik “A” dan “B” menurut panah, sehingga terjadilah seperti gambar 2. “a” dan “b” belitkan masing-masing kepada “A” dan “B” seperti nampak pada gambar 3 dan lihat hasilnya. 11. Simpul Tarik Gunanya: Untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, dan mudah untuk melepasnya lagi. Caranya: Pegang “A” (bukan ujungnya), masukkan ke “L” kemudian “a” dimasukkan ke dalam sosok yang terbuat oleh “A” di atas “L” dan apabila “a” ditarik maka simpul akan terlepas seluruhnya. 12. Simpul Laso Gunanya: Untuk menangkap binatang, makin ditarik makin kuat. Caranya: Buatlah simpul seoerti pada gambar pada sebuah ujung tali, kemudian ujung “A” dimasukkan melalui sosok “L” , supaya lebih cepat maka “A” itu lebih baik sudah ditaruh di sosok “L” waktu simpul itu mulai dibuat. 13. Simpul Turki Gunanya: Untuk mengikat sapu lidi, menghias tongkat dan bila dicabut dapat digunakan untuk cincin kayu setangan leher. Caranya: Sisipkan “B” ke bawah “A” hingga berada di atasnya setelah itu masukkan “C” ke bawah “B”, selanjutnya anyamkanlah “C” dan “D” menurut jalinan yang telah terjadi dan lihatlah hasilnya. 14. Simpul Ujung Tali Gunanya: Adalah agar pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas. Caranya: Tali “Z” ditaruh sedemikian rupa, letakkan ujung “a” sejajar tali “Z”, kemudian “a” belitkan beberapa kali pada “Z” masukkan ujung “b” ke dalam sosok “a”, tarik “a” sehingga “b” masuk ke dalam belitan. 15. Simpul Angka Delapan Gunanya: Untuk pengakhiran jerat, pada kegiatan di medan bisa digunakan untuk pengaman atau belay Caranya:
16. Simpul Jangkar Gunanya: Untuk mengikat pada tiang atau patok, mudah dilepas, kuat bila ditarik kedua talinya. Caranya:
17. Simpul Gulung Gunanya: untuk diikatkan pada tali penarik, sehingga orang lain dapat membantu menarik benda-benda yang berat
18. Ikatan Palang Gunanya: Untuk mengikat dua tiang Caranya: Mulai dengan simpul pangkal pada tiang “Z”, belitkanlah simpul tersebut “A” kepada “a”, belitkanlah “a” beberapa kali melalui tiang “Y” dan “Z”, setelah cukup banyak belitan yang mengikat tiang “Y” dan “Z” itu, belitan-belitan itu dibelit lagi oleh sisa “a” sehingga ikatan menjadi kuat. Dan akhiri ikatan itu dengan simpul pangkal. 19. Ikatan Silang Gunanya: Untuk mengikat dua tiang yang bersilangan. Caranya: Tiang yang bersilang itu pertama-tama diikat dengan simpul tambat, tambang pengikat kemudian dibelit-belitkan beberapa kali antyara siku-siku samping dan atas da akhirnya ikatan itu ditutup atau diakhiri dengan simpul pangkal. 20. Ikatan Canggah Gunanya: Untuk menyambung dua tiang atau untuk membuat canggah. Caranya: Mulai dengan simpul pangkal pada satu tiang, kemudian tali itu dibelitkan beberapa kali pada kedua tiang itu dan setelah belitan itu dibelitkan lagi dengan tali itu juga antara kedua tiang itu, dan diakhiri dengan simpul pangkal pada tiang yang lain  atau dengan menggunakan simpul ujung tali, dan terakhir diakhiri dengan simpul mati,  atau dengan menggunakan ikatan sambung silang, lihat gambar 3. 21. Ikatan Kaki Tiga Gunanya: Untuk membuat kaki tiga. Caranya: Taruhlah 3 buah tongkat seperti gambar di samping, buatlah simpul pangkal pada salah satu tongkat, anyamlah tali beberapa kali seperti gambar di samping lalu belitkan tali itu antara tongkat-tongkat supaya ikatan tercekik, dan akhiri ikatan itu dengan simpul pangkal pada tongkat tengah. 22. Ikatan usung 23. Ikatan Penegang Gunanya: Agar tali pengekang yang kendur menjadi tegang kembali. Caranya: Buatlah sebuah sosok pada tali yang kendur itu dan masukanlah sebatang dahan ke dalamnya. Putarlah dahan itu sehingga tali itu menjadi tegang, dan akhirnya ikatlah ujung dahan kepada tali itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar